Kamis, 25 Desember 2014

7 Hewan Purba Di Indonesia Yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Posted by Unknown | Kamis, Desember 25, 2014 Categories:
ni bray hewan purba di indonesia yang msaih hidup  
Hewan Purba merupakan hewan yang sudah punah jutaan tahun yang lalu, dan biasanya jika kita ingin melihat hewan purba tersebut maka kita hanya bisa melihat dalam bentuk fosilnya saja. Tetapi ternyata diantara hewan purba itu masih bisa kita temukan beberapa hewan purba yang masih hidup di bumi ini dan termasuk di negara kita yaitu indonesia.


1 Komodo
Komodo merupakan spesies reptil purba endemik yang hidup semenjak zaman purba. Evolusi komodo dimulai dengan genus Varanus yang mulai berkembang di Asia antara 40-25 juta tahun yang lalu. Komodo adalah kerabat dekat dari dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan komodo. Dinosaurus sudah lama punah tetapi Komodo sampai sekarang masih ada. Komodo disebut sebagai Dinosaurus terakhir di dunia. Hewan satu masa dengan dinosaurus ini dikenal sebagai kadal karnivora namun mereka juga hewan kanibal karena kadang mereka memangsa anak-anak mereka. Komodo (Varanus komodoensis) adalah jenis kadal terbesar. Tercatat Komodo terbesar yang pernah ada memiliki panjang 3,13 meter dan berat 166 kilogram. Komodo dapat ditemukan di Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Habitat asli Komodo hanya bisa ditemukan di kepulauan Indonesia ini dan tidak ada di belahan dunia lain.

2 Penyu Belimbing
Penyu belimbing atau Dermochelys Coriacea disebut telah mendiami Bumi semenjak 100 juta tahun silam semasa dinosaurus merajai planet bumi. Penyu belimbing adalah jenis penyu terbesar. Berat penyu belimbing bisa mencapai 900 kg, dengan panjang badan sekitar satu setengah hingga dua meter. Tidak seperti penyu lainnya, penyu belimbing tidak memiliki karapas keras. Karapasnya seperti sebuah mosaik dari tulang-tulang kecil yang keras, kulitnya elastis dengan punggung membujur. Penyu belimbing dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Penyu belimbing hanya makan ubur-ubur, dan hanya ada sedikit tempat di dunia yang dipilihnya untuk bertelur. Salah satu tempat bertelurnya ada di Pantai Jamursba Medi dan Warmon terletak di Utara Kepala Burung Provinsi Papua Barat, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw. Penyu belimbing mempunyai kebiasaan berkeliling dunia menjelajahi berbagai wilayah di belahan bumi ini.

3 Ikan Coelacanth
Ikan Coelacanth diduga sudah ada sejak era Devonian sekitar 380 juta tahun silam, hingga kini bentuknya tidak berubah. Coelacanth adalah ikan purba yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Sebelumnya, ikan tersebut sempat diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu. Tapi kemudian ternyata ikan ini ditemukan masih hidup. Ikan ini hanya hidup di perairan Afrika Selatan bagian barat dan perairan Indonesia timur masing-masing disebut Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. Di Indonesia ikan purba Coelacanth dapat ditemukan di perairan Talise, Minahasa Utara dan perairan Malalayang, Teluk Manado, Sulawesi Utara. Habitat ikan Coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu maksimal 18 derajat Celsius. Di Indonesia, khususnya di sekitar perairan Manado dan Minahasa Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut.

4 Ikan Arwana
Ikan Arwana merupakan salah satu ikan purba yang belum punah. Studi genetik dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu. Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Ikan ini dapat ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. Ikan arwana (Scleropagus sp.) bisa ditemukan di perairan tawar Indonesia. Salah satu jenis Arwana adalah arwana super red yang merupakan ikan asli hulu Sungai Kapuas dan Danau Sentarum di Kalimantan Barat. Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut.

5 Buaya Muara
Buaya merupakan salah satu hewan purba yang tersisa di bumi ini. Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah salah satu spesies buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya masih mempunyai kerabat dekat dengan hewan reptil purba, CrocodileSaurus yaitu nenek moyang buaya yang mempunyai panjang hampir 30 meter. Namun karena pengaruh alam, tubuh CrocodileSaurus menyusut hingga menjadi buaya muara. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

6 Belangkas
Hewan mirip kepiting ini adalah hewan jenis artopoda yang hidup di perairan dangkal dan kawasan mangrove. Kadang disebut juga dengan nama kepiting ladam, mimi, atau mintuna. Mimi adalah nama dalam bahasa Jawa untuk yang berkelamin jantan dan Mintuna adalah untuk yang berkelamin betina. Hewan ini merupakan salah satu hewan purba yang tidak mengalami perubahan bentuk berarti sejak masa Devon(400-250 juta tahun yang lalu) dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama. Bentuk hewan ini berbentuk seperti ladam kuda berekor. Meski bentuknya menyeramkan, daging dan telur belangkas bisa dijadikan makanan. Namun perlu berhati-hati karena ada bagian tubuhnya yangmengandung racun. Belangkas bisa ditemukan di perairan laut Asia Tenggara dan Amerika Utara. Di Indonesia, jenis belangkas yang ditemukan adalah Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus dan Carcinoscorpius rotundicauda. Jenis T. gigas banyak dijumpai di perairan estuaria hampir merata diseluruh perairan Indonesia.

7 Trenggiling
Trenggiling atau Pangolin termasuk salah satu hewan purba, beberapa fosil trenggiling sudah ditemukan pada masa Oligosen dan Miosen. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling dapat ditemukan di Asia Tenggara. Trenggiling yang ada di Indonesia dikenal dengan nama Trenggiling Jawa (Manis Javanica) dijumpai di daerah pegunungan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa serta Bali. Walaupun tampak seperti reptil, hewan ini tergolong mamalia. Sekarang di Indonesia sendiri hewan ini termasuk hewan yang dilindungi. Di Provinsi Jambi populasi trenggiling masih cukup banyak ditemui.

Indonesia sebenarnya sungguh menakjubkan karena di wilayah ini kita masih bisa menemukan beragam hewan purba yang unik. Populasi mereka sudah sangat sedikit dan harus dilindungi kelestariannya. Jangan sampai hewan-hewan purba ini punah seperti hewan-hewan purba lainnya yang telah punah jutaan tahun yang lalu.

Sumber :

 http://munsypedia.blogspot.com/2012/09/7-hewan-purba-di-indonesia-yang-masih.html#ixzz3MvEmtXGB

Danau Ini Dapat Mengubah Hewan Mati Terlihat Menjadi Seperti Batu!

Posted by Unknown | Kamis, Desember 25, 2014 Categories:

Ketika fotografer Nick Brandt pertama kali mengunjungi Danau Natron di Tanzania Utara, ia dikejutkan oleh keberadaan mirip patung-patung hewan yang mengerikan yang terlihat di pinggiran danau itu.
Anehnya lagi, patung-patung itu ternyata dulunya memang hewan sungguhan. Setelah mencari tahu apa penyebabnya, ternyata air danau ini mengandung senyawa alami yang ditemukan dalam abu vulkanik.
Danau Natron di Tanzania Airnya Mirip Proses Mumifikasi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Lake_Natron_satellite.JPG/381px-Lake_Natron_satellite.JPG
Lake Natron as seen on NASA’s World Wind program. (wikipedia)
Danau Natron adalah danau garam, airnya memiliki pH (power of Hydrogen) sampai 10,5 begitu kaustik atau basa, hingga bisa membakar kulit dan mata hewan yang tidak bisa beradaptasi dengannya.
Ditambah lagi dengan suhu airnya yang bisa mencapai 60 derajat Celcius. Danau ini terletak di utara Tanzania, Afrika pada kordinat 02°20′45.4″S 36°00′41.3″E (lihat via satelit)
Danau Natron, namanya diambil dari Natron– mineral natrium karbonat dekahidrat (sodium carbonate decahydrate) yang biasa digunakan orang Mesir kuno mengeringkan organ selama proses mumifikasi atau membuat mumi.
Kandungan mineral dalam airnya juga punya fungsi sebagai pengawet bangkai hewan malang yang tercebur lalu mati.
Membuat mereka seakan dicelupkan dalam adonan semen. Tidak semua danau memiliki air yang segar dan dapat menjadi tempat tinggal makluk hidup, seperti danau mematikan ini yang terdapat di Tanzania, Afrika Timur ini.
Hewan Yang Terendam Berubah Jadi Batu
Hal ini terjadi diakibatkan suhu danau yang bisa naik menjadi 60 derajat sewaktu-waktu, serta alkalinitas yang tinggi akibat akumulasi abu vulkanik dari lembah Great Rift.
Fotografer Nick Brandt datang ke lokasi, untuk mendokumentasikan korban danau tersebut seperti bangkai burung dan hewan kecil yang telah membatu karena pengapuran.
rocky animal Natron Lake 01
Satu-satunya spesies hewan yang dapat bertahan hidup di bawah permukaan danau adalah alkaline tilapia (Alcolapia alcalica), ikan sejenis nila yang bisa bertahan hidup di sepanjang tepi yang airnya kurang asin.Juga sejumlah bakteri.
Fotografer alam liar, Nick Brandt juga menggunakan bangkai-bangkai hewan di Danau Natron sebagai model dari serial fotografi terbarunya yang mengerikan.
“Menemukan mereka terdampar di sepanjang tepian Danau Natron, saya pikir sangat luar biasa. Bayangkan, setiap detil, dari ujung lidah kelelawar, rambut-rambut kecil di wajahnya, seluruh tubuh elang pemakan ikan, diawetkan dengan sempurna,” kata Brandt seperti dimuat CBSNews.com, 3 Oktober 2013.
rocky animal Natron Lake 02 rocky animal Natron Lake 03
rocky animal Natron Lake 04 rocky animal Natron Lake 05
Belum diketahui bagaimana bisa burung-burung dan kelelawar terjun dalam air danau yang mematikan itu. Menurut Brandt, mungkin mereka bingung dengan “refleksi alami ekstrem” pada permukaan danau tersebut yang kerap berubah warna. Mirip dengan fenomena burung terbang ke arah jendela kaca dan menabraknya.
Saat memotret bangkai binatang yang kini mirip patung itu, Brant memutuskan untuk membuat mereka dalam posisi seakan masih hidup. Menaruh mereka di ranting pohon atau di atas air.
“Aku menempatkan mereka dalam posisi ‘hidup’. Seakan hidup lagi setelah mati,” kata dia. Sebagian hasil karya Brant kini dipamerkan di Hasted Kraeutler Gallery di New York dan akan dipublikasikan dalam buku fotografi berjudul, “Across The Ravaged Land”.
rocky animal Natron Lake 06
Asal Usul Danau Natron
“Saat mengering, garam akan membentuk lapisan kerak dan akan bertahan selamanya,” kata Harper yang pernah mengunjungi Danau Natron empat kali, seperti repoter yang mengutip dari NBC News.Sementara, ahli ekologi di University of Leicester, David Harper mengatakan, jika di tempat lain bangkai hewan yang mati akan terurai dengan cepat, beda halnya di Danau Natron.
Garam yang terkandung di Danau Natron tidak seperti garam masak yang dipanen dari laut. Melainkan kapur magmatik yang telah ditempa dalam bumi, keluar melalui aliran lava, dan disemburkan ke udara menjadi awan abu setinggi 10 mil.
Danau Natron Lake Tanzania 02
Danau Natron. Photograph by George Steinmetz
Pelaku terciptanya keadaan di danau itu adalah Ol Doinyo Lengai, sebuah gunung berapi berusia 1 juta tahun yang terletak di selatan Danau Natron.
Ol Doinyo Lengai, seen from Lake Natron (wikipedia)
Ol Doinyo Lengai, seen from Lake Natron (wikipedia)
Hannes Mattsson, seorang peneliti di Swiss Institute of Technology di Zurich mengatakan, gunung berapi lain biasanya memuntahkan silikat, namun Ol Doinyo Lengai adalah satu-satunya di planet ini yang menyemburkan “natrocarbonatite”.
Natrocarbonatite tersebut kaya akan sodium, kalium karbonat, nyerereite dangregoryite. Jauh lebih asin dari silikat! Material abu vulkanik tersebut lalu dikumpulkan air hujan yang masuk ke danau.
Itu menjelaskan mengapa hewan yang tercebur di dalamnya terlihat seperti telah jatuh dalam ember semen. Air danau juga mengalami lonjakan salinitas karenanya. Sementara, Gunung Ol Doinyo Lengai telah meletus sedikitnya delapan kali sejak 1883. Terakhir meletus pada 2007 lalu.
(©copyrights animal object photo by Nick Brandtamusingplanet.comWikipedia/postlicious.comliputan6.com/)
Flamingos at Natron Lake with Mountain Ol Doinyo Lengai on the background (photograph by George Steinmetz)
Flamingos at Natron Lake with Mountain Ol Doinyo Lengai on the background (photograph by George Steinmetz)

SUMUR ALIAS SUMBER 

http://indocropcircles.wordpress.com/2013/10/06/danau-ubah-hewan-jadi-batu/

10 Percampuran Hewan Paling Menarik

Posted by Unknown | Kamis, Desember 25, 2014 Categories:
Hewan Hybrid atau hewan hibrida adalah hewan yang dihasilkan dari perkimpoian alias perkawinan silang antara dua hewan dari spesies yang berbeda namun masih dalam satu gen. Perkimpoian silang ini tidak sering terjadi di dunia nyata, banyak yang mencoba mengawinkannya namun gagal. Berikut 10 hewan hybrid paling menakjubkan:

 1. Liger
pertama namanya Liger bray, Liger adalah hasil perkimpoian silang antara singa jantan dan harimau betina. Nah si orang tua Liger ini berasal dari spesies berbeda tetapi mereka 1 gen bray yaitu Panthera. Liger hampir merupai kucing besar yang menggemaskan. Dia suka berenang seperti ibunya, namun jiwa kepemimpinan dan sosialnya tinggi seperti ayahnya, nah kan perfect bray, bisa berenang serta punya jiwa kepemimpinan yang tinggi, udah mirip pengiun aja ya bray hehe. Saat ini, Ligers hanya dapat ditemukan di penangkaran, namun dalam sejarah ada cerita Ligers ditemukan di alam liar. Ligers telah lama dianggap steril, tapi teori ini dibantah pada tahun 1953, ketika berusia 15 tahun Liger berhasil dikimpoikan dengan singa jantan. Si anak tumbuh dewasa, walaupun memiliki kesehatan yang buruk. Di Jungle Island, sebuah taman hewan di Miami, Anda dapat melihat Hercules. Hercules adalah Liger besar, dengan berat mencapai lebih dari 410Kg. Hercules memegang rekor di Guinness World menjadi kucing terbesar di dunia. Dia sangat sehat dan diharapkan untuk dapat hidup lebih lama dan bahagia.




2. Lebah Pembunuh 
Lebah Pembunuh atau Lebah madu Afrikanisasi (Africanized honey bees (AHBs)) adalah jenis lebah hibrida yang dihasilkan dari perkimpoian silang antara lebah Afrika, Apis mellifera scutellata dengan berbagai jenis lebah madu Eropa seperti A. m. Ligustica dan A. m. Iberiensis. Lebah madu Afrikanisasi adalah jenis lebah penghasil madu yang paling produktif di antara jenis lebah madu lain.
Sejak pembebasan mereka, lebah pembunuh telah berlipat ganda dan bermigrasi. Mereka dapat ditemukan di seluruh Amerika Selatan dan melalui sebagian besar Amerika Utara. Ketika mereka terancam dengan cara apapun, mereka akan menyerang, dan serangan mereka datang dalam jumlah besar. Mereka akan menyengat tanpa ampun dengan ancaman kematian, seperti yang terjadi sekitar dua orang per tahun di Amerika Serikat.



3. Wholphin 

Wholphin adalah salah satu kekayaan yang dipunya alam bawah laut. Dia adalah hasil perkimpoian silang antara lumba-lumba kepala botol Atlantik dengan ikan paus. Wholpin kini hidup di Sea Life Park, Hawaii. Ukuran Wholpin kurang lebih sama seperti spesies orang tua mereka, meski demikian jumlah gigi yang mereka miliki tidak sama. Jika lumba-lumba kepala botol memiliki 88 gigi, ikan paus memiliki 44 gigi, sementara Wholphin memiliki 66 gigi.


4. Kucing Savannah
Savannah cats, nama ini berasal dari sebuah kota di pesisir Georgia. Kucing savanah adalah perpaduan dari kucing di Georgia dengan kucing Afrika . Para sejarawan meyakini kucing mulai menjadi perhatian pada pertengahan 1980-an di Pennsylvania. Baru pada 1996, dibentuklah Asosiasi Kucing Internasional untuk mengenali berbabagi jenis kucing di dunia. Kini, kucing-kucing yang dikimpoi silang atau peranakannya dapat diperjualbelikan dan dibuat katalognya dalam sebuah majalah khusus.
Savannah adalah kucing besar dengan tubuh yang sangat ramping. Mereka dapat meloncat sangat tinggi, dan kucing tertinggi di dunia kucing. Seberapa liar dan besar kucing yang dihasilkan tergantung pada apa yang menjadi generasi perkimpoian silang savana ini, dan mereka sering terlihat sangat mirip dengan versi miniatur cheetah.



5. Coywolf
Coywolf adalah perpaduan antara coyote (anjing hutan) dan wolf (serigala). Berbeda dengan wolphin dibiakkan dengan cara hibrida, berbeda dengan coywolf yang terjadi secara alami. Jadi banyak ditemui di sekelompok coyote yang ada di alam bebas. Coywolf mempunyai karakter yang merupakan perpaduan induknya. Dia suka berburu dan agresif terhadap mangsanya, seperti serigala. Tapi takut kalau mendekati pemukiman penduduk seperti coyote.


6. Beruang Grizzly-Polar
Beruang Grizzly-polar atau Grolar beruang adalah kombinasi dari beruang berkulit abu-abu dengan beruang kutub. Beberapa ahli memperkirakan, meski telah dikimpoikan beruang kutub tidak akan mampu hidup di daerah yang panas sebagaimana halnya beruang berkulit abu-abu. Namun faktanya, hasil kimpoi silang ini dapat hidup di daerah yang panas karena harus beradaptasi dengan lingkungannya. Beruang kutub dan beruang grizzly umumnya menjauhkan diri dari satu sama lain. Grizzly menyukai daerah hutan dan selalu berkembang biak di darat, sedangkan beruang kutub seperti air dan es dan bahkan melahirkan di atas es.


7. Cama 
Cama diciptakan di laboratorium di Dubai, dan berasal dari peternakan unta dromedaris laki-laki dengan Lama. Hewan ini diciptakan dengan tujuan membuat sesuatu dengan ukuran dan kekuatan unta, tetapi dengan temperamen lebih mudah dan lebih tinggi dari produksi wol Lama.Pada tahun 1998 ilmuwan membiakkan cama pertama yang dihasilkan dari perkimpoian lama betina dan unta jantan. Tapi tidak seperti kebanyakan hewan dalam daftar ini, ini diciptakan melalui inseminasi buatan. Karena perbedaan ukuran sangat signifikan-lama biasanya berat sekitar 150 kg, sementara unta berat sekitar 950 kilogram, perkimpoian alami hampir mustahil terjadi. Sementara cama tidak memiliki punuk, tapi memiliki telinga unta dan ekor panjang, dengan kuku terbelah dari lama.


8. Dzo

Dzo atau yakow adalah Hybrid dari sapi, dan didapat dari perkimpoian silang antara Yak dengan sapi domestik. Binatang yang dihasilkan jauh lebih besar daripada sapi atau yak, dan dianggap jauh lebih produktif dalam produksi susu dan produksi daging. Hewan-hewan ini awalnya dibesarkan di Tibet dan Mongolia sebagai hewan pekerja, karena mereka jauh lebih kuat daripada orang tua mereka.


9. Zebroids
Zebroid adalah hasil kimpoi silang antara keledai jantan dengan zebra betina, ini terjadi pada awal abad-19. Namun anak dari perkimpoian silang ini tidak sepenuhnya sempurna, hanya ada beberapa anak yang memiliki bentuk seperti keledai dengan garis – garis di tubuhnya seperti zebra. Zebroid pada gambar adalah Eclyse, salah satu yang tidak umum karena warnanya.


10. Blood Parrot Cichlid
Blood parrot atau yang dikenal juga sebagai bloody parrot atau blood parrotfish adalah hasil perkimpoian silang dan pertama kali dikembangbiakkan pada tahun 1986 di Taiwan. Asal-usul nya tidak diketahui, tapi kebanyakan spekulasi mengatakan bahwa kemungkinan ia adalah hasil persilangan dari midas cichlid dengan redhead cichlid. Ada beberapa kontroversi dalam etika ketika menciptakan blood parrotfish, karena mereka memiliki beberapa cacat anatomi, seperti mulut mereka, yang hanya membuka vertikal kecil dan menyebabkan kesulitan saat makan.

SUMUR ALIAS SUMBER

http://www.artikelanehunik.com/2013/05/10-percampuran-hewan-paling-menarik.html#

Senin, 22 Desember 2014

SI MINIATUR VAMPIRE

Posted by Unknown | Senin, Desember 22, 2014 Categories:
SI MINIATUR VAMPIRE


yoii brayy, kenapa saya sebut miniatur vampire? karna hewan kecil ini sukanya ngisepin darah bak vampire. ni hewan bikin jengkel bray, beneran deh, masa iya sih kita lg nyantai2 main hp atau tiduran trus hewan ini dateng langsung nusuk ke kulit kita, gk sopan banget kan? memang hewan ini gk pernah makan bangku pendidikan bray, ya iya lah gk makan bangku, nah lo hewan ini gk punya gigi :p 
lama-lama penasaran nih sama hewan ini, kenapa sih sukanya ngisep darah, emang gk punya selera makan lain apa ni hewan, yok kita liat fakta-fakta tentang hewan ini.
ni loh bray faktanya :


Fakta tentang nyamuk : 

  1. Memiliki 100 mata di kepalanya.
  2. Memiliki 48 gigi di mulutnya.
  3. Mempunyai 3 jantung di perutnya lengkap dengan bagian-bagiannya.
  4. Memiliki 6 pisau di belalainya dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda
  5. Memiliki 3 sayap pada setiap sisinya.
  6. Dia dilengkapi dengan alat pendeteksi panas yang bekerja seperti infra merah yang berfungsi memantulkan warna kulit manusia pada kegelapan menjadi warna ungu hingga bisa dilihat olehnya.
  7. Dilengkapi dengan alat pembius yang membantu dari bahaya jarumnya, agar manusia tidak merasakannya. Adapun yang kita rasa seperti gigitan adalah hasil dari hisapan darah kita.
  8. Dilengkapi dengan alat penyeleksi darah, hingga dia tidak menyedot sembarang darah.
  9. Dilengkapi dengan alat untuk mengalirkan darah hingga darah bisa mengalir lewat belalainya yang sangat lembut dan kecil.
  10. Dan yang lebih mengherankan lagi dari semua ini adalah bahwa ilmu pengetahuan modern telah mengungkap fakta bahwa di atas punggung nyamuk terdapat banyak serangga yang sangat kecil, yang tidak nampak kecuali dengan alat pembesar (mikroskop).
Sebenarnya nyamuk menghisap darah bukan untuk memuaskan nafsu makanannya, mereka lebih selera menghisap madu, nektar dari bunga-bunga, dan juice. Hanya nyamuk betina saja yang menghisap darah, itupun diperlukan karena untuk bertelur mereka membutuhkan banyak protein amino yang terdapat dalam darah.

Darah manusia mengandung sedikit asam amino, nyamuk lebih menyukai darah kerbau atau tikus, tapi kalau ada manusia yang jumlahnya lebih banyak, dan lebih mudah di "gigit", ya kenapa enggak?

Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka "melihat" dengan gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh kita. Jadi di kegelapan kamar kamu, walau kamu menutup selimut seluruh tubuh kamu, ujung kaki kamu yang tersembul, atau dengus nafas kamu yang hangat, dapat memberi "tanda" bagi nyamuk tersebut bagwa disana ada sasaran yang siap diserang Kamu tentu pernah melihat di film-film perang bagaimana seorang tentara mengintai musuhnya dengan "kacamata malam" yang menggunakan "panas" untuk melihat. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh kamu, dia menempelkan mulutnya yang mirip sedotan (disebut juga PROBOSIS, ingat ini hanya ada di nyamuk betina ya), lalu terdapat "pisau" yang merobek kulit kamu maju mundur, hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada di hisap. 

Oh ya dalam prosesnya, nyamuk juga mengeluarkan air liur yang dapat mencegah darah yang dia hisap membeku. Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk "menusuk" tubuh kita seperti halnya seorang dokter mnyuntikkan jarum suntik, padahal tidak begitu, nyamuk "membedah" kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan akurat. Proses penggigitan belum selesai. Setalah nyamuk "kenyang" dia akan mencabut "sedotannya" dan terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan ALERGI, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.

Nah kamu sudah tau khan proses panjang dari seekor nyamuk yang kebetulan beruntung menggigit kamu? Walaupun nyamuk itu "hanya" membutuhkan darah kamu untuk telur-telurnya, tapi hati-hati, nyamuk itu juga membawa ratusan virus dan parasit dalam tubuhnya dan moncongnya, yang akan masuk dalam tubuh kamu sewaktu dia menghisap darah kamu. Banyak penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, yang tekenal antara lain MALARIA, DEMAM BERDARAH.

SUMUR ALIAS SUMBER







  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube